Kamis, 14 Oktober 2021

Cara menggunkan aromaterapi demi mendapatkan manfaat yang maksimal

 Aromaterapi dipercaya dapat membantu memperbaiki suasana hati, hingga mampu meningkatkan kesehatan secara fisik maupun mental. Selain dibakar, ada berbagai cara menggunakan aromaterapi untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.

Aromaterapi banyak digunakan sebagai terapi tambahan maupun terapi alternatif. Aromaterapi yang bisa dilakukan di rumah atau didapatkan di pusat kecantikan, seperti spa, juga mungkin dapat membantu individu merasa lebih nyaman secara umum. Akan tetapi, para ahli masih belum bisa membuktikan bahwa aromaterapi dapat mencegah atau mengobai penyakit.

Cara Kerja Aromaterapi


Aromaterapi bekerja dengan cara merangsang saraf hidung dan otak. Ketika kita menghirup uap minyak esensial atau minyak atsiri, aromanya akan memasuki rongga hidung lalu merangsang sistem saraf di otak yang berperan dalam pengaturan emosi.


Ada banyak tumbuhan yang bisa digunakan sebagai aromaterapi. Tumbuhan tersebut dapat diolah bunga, akar, buah, serta daunnya. Bahkan tanaman herba seperti kencur dan serai pun bisa diolah menjadi aromaterapi.


Aroma dari minyak esensial akan merangsang area hipotalamus di otak untuk memproduksi hormon serotonin yang dapat memperbaiki suasana hati. Tidak hanya itu, aromaterapi juga mampu merangsang sistem saraf yang mengatur detak jantung, tekanan darah, respon terhadap stres, dan pernapasan.


Jika digunakan dengan cara dioles, molekul dari minyak esensial dapat menimbulkan efek tertentu, seperti antigatal pada kulit atau antinyeri pada sendi. Namun terkadang, efek yang ditimbulkan justru negatif, misalnya iritasi atau radang.


Manfaat Aromaterapi


Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi memiliki beberapa manfaat terhadap kesehatan, antara lain:


Membuat tubuh dan pikiran menjadi santai.

Meningkatkan kualitas tidur dan membantu meringankan insomnia.

Meringankan rasa sakit, seperti nyeri haid, nyeri akibat batu ginjal, atau nyeri pada osteoartritis.

Membantu mengurangi stres.

Melawan bakteri, virus, dan jamur jika dioleskan ke kulit.

Meningkatkan kekebalan tubuh.

Memperlancar pencernaan.

Meringankan rasa gelisah ketika bersalin.

Meredakan sakit kepala dan migrain.

Meredakan mual.

Meski demikian, aromaterapi tidak bisa dijadikan pengobatan utama untuk menangani penyakit. Berbagai manfaat aromaterapi yang disebutkan di atas adalah sebagai perawatan tambahan atau alternatif. Minyak esensial juga dapat digunakan saat hamil, salah satu yang sering direkomendasikan adalah minyak lavender.


Selain itu, efektivitas dan keamanan penggunaan aromaterapi masih perlu dibuktikan dan diteliti lebih lanjut.


Berbagai Cara Menggunakan Aromaterapi


Untuk mendapatkan manfaatnya, ada beberapa cara penggunaan aromaterapi yang bisa Anda pilih, yaitu:


Menghirup uap aromaterapi

Menghirup uap aromaterapi, khususnya minyak kayu putih, dipercaya dapat meringankan gejala pilek dan hidung tersumbat. Caranya, campurkan 1-2 tetes minyak aromaterapi ke dalam sebaskom air hangat, lalu tundukkan kepala Anda ke atas baskom dan tutupi dengan handuk. Hirup uap yang keluar dari air hangat tersebut, selama 5-10 Atau jika tidak ingin repot, Anda bisa menghirup cotton bud yang sudah diberi 1-2 tetes minyak kayu putih.

Menggunakan diffuser

Diffuser aromaterapi adalah alat yang digunakan untuk mengubah minyak aromaterapi menjadi uap dan menyebarkannya ke seluruh ruangan. Terdapat beragam jenis diffuser, baik dari keramik (tungku) dengan lilin, atau yang memakai tenaga listrik.

Pastikan diffuser aromaterapi ini tidak digunakan dalam jangka waktu lama di rumah, terlebih jika salah satu penghuni rumah sedang hamil atau memiliki kondisi medis tertentu.

Untuk mandi

Berendam dalam air hangat yang ditambahkan beberapa tetes minyak aromaterapi dapat meredakan stres. Anda bisa menggunakan minyak esensial lavender, bergamot, sereh, melati, mawar, daun thyme, lemon, rosemary, atau jeruk.

Untuk pijat

Ketika memijat tubuh, Anda bisa mencampurkan minyak aromaterapi dengan minyak pijat. Selain membuat tubuh menjadi rileks, campuran minyak ini juga dapat mengurangi kram saat menstruasi dan meredakan gejala menopause.

Namun pada sebagian orang, minyak aromaterapi dapat menyebabkan alergi dan iritasi pada kulit. Jadi, hindari penggunaan minyak aromaterapi secara berlebihan, dan pastikan minyak tersebut sudah diencerkan atau dicampur dengan minyak lainnya.

Perlu diingat pula, jangan mengoleskan minyak aromaterapi pada bagian tubuh yang memar, ruam, bengkak, atau luka.

Produk perawatan tubuh

https://shopee.co.id/elsanurani548/10158920753?smtt=0.0.3

Ada berbagai produk perawatan tubuh, seperti losion atau scrub, yang mengandung minyak esensial. Beberapa minyak esensial juga diproduksi khusus untuk dioleskan langsung pada kulit, guna mengharumkan tubuh.

Meskipun memiliki banyak manfaat, aromaterapi juga memiliki risiko. Jadi, pastikan Anda sudah mengerti betul cara menggunakannya. Bila Anda memiliki kondisi medis tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dahulu ke dokter sebelum menggunakan aromaterapi.


Senin, 23 Agustus 2021